Sumut | matapenanews.id – Diduga keberadaan Gapura Perbatasan Kabupaten Tapanuli Utara – Tapanuli Selatan kondisinya kurang terawat. Selain dikelilingi tumbuhan liar, semak belukar, bangunan Gapura di sisi kanan dan kiri menuju Sipirok/Tapsel.
Amatan awak media ini, tanaman liar yang sudah menjadi semak belukar tumbuh di sekitar Gapura. Kurangnya perawatan dari dinas terkait, membuat gapura yang dibangun menjadi mubazir dan sudah retak. Senin 28/02/2022.
Tumbuhan liar yang sudah berubah menjadi semak belukar itu, membuat kesan Gapura tersebut tidak terawat di sisi kiri dan kanan jalan, bahkan dibiarkan liar, sehingga keberadaannya menghalangi pandangan untuk melihat Gapura. Khususnya saat menuju perbatasan kabupaten Tapanuli Utara – Tapanuli selatan.
Gapura yang berhias identitas seperti rumah adat tersebut sudah mengalami keretakan, dan diduga anggaran yang digunakan menjadi sia-sia, karena pemembuatan tapal batas tersebut diduga ditelantarkan.
Informasi dihimpun, sejak dibangunnya Gapura yang berada di perlintasan Jalinsum menuju Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan sampai saat ini belum ada tanda-tanda perawatan atau perbaikan.
Mencermati hal itu, semestinya instansi terkait berwenang untuk segera peduli terhadap kondisi Gapura yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, yang terlihat kondisi catnya yang berwarna merah dan putih sudah terlihat mulai kusam, diharapkan dinas terkait lebih cepat, tanggap, jangan ada kesan menunggu informasi baru bekerja, Selasa 2/3/2022.(Ed)
